Inspirasi Terdepan Anda Dan Keluarga

Sunday, July 30, 2017

Inilah Waktu Keluarnya Dajjal Menurut Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam

SEMENJAK diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Swt. sudah memvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Saw. yang merupakan Nabi terakhir.

Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman. Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima.

Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup.

Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali.

Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan ‘adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib r.a. sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924).


Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator).

Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.

Saat ini kita hidup di masa yang mana? Sekarang masa penguasa diktator. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.

Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin? Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara,

“Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!” Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.

Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)? Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah bersabda, “Dan akan keluar dari kampung Yahudiyah kota Ashbahan bersama tujuh puluh ribu orang Ashbahan.”

Rasulullah bersabda, “Tidak ada fitnah yang yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”

“Wahai Rasulullah, beberapa lama dia (Dajjal) akan menetap di bumi?” Beliau menjawab, “Empat puluh hari, di mana seharinya bagaikan setahun, seharinya bagaikan sebulan, seharinya bagakan seminggu, dan sisanya seperti sehari-hari kalian.” “Dajjal keluar pada saat agama mulai melemah dan ilmu pengetahuan tidak lagi digubris. Ia akan tinggal dan berjalan di bumi selama 40 hari. Sehari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan seminggu. Kemudian seluruh harinya seperti harimu…” []
Share:

Friday, July 28, 2017

Kok Bisa? Lelaki Ini Mendapatkan Pahala Bersedekah Tanpa Harus Bersedekah

LELAKI surga ini kembali ke rumahnya dengan menangis. Sedihnya mencapai puncak ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyertakannya dalam kafilah jihad di jalan Allah Ta’ala. Sebabnya, ia tak memiliki bekal. Nabi pun tak memiliki simpanan untuk membiayai sahabatnya ini untuk berjuang di jalan Allah Ta’ala.

Malam harinya, lelaki surga bernama ‘Utbah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu ini berdiri seraya memanjatkan pinta kepada Allah Ta’ala. Katanya dalam munajat khusyuk itu,

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berikan perintah untuk berjihad. Dan, aku sangat merindukannya. Kemudian, Engkau tidak menjadikan di sisiku sesuatu yang bisa dijadikan bekal untuk berjihad bersama Rasul-Mu. Engkau juga tidak menjadikan di tangan Rasul-Mu sesuatu yang bisa membawaku bersama beliau.”

Pungkasnya sampaikan pinta dengan penuh haru,

“Maka, aku bersedekah kepada setiap muslim dengan setiap kezhaliman yang mereka timpakan kepadaku baik dari harta, raga, maupun kehormatan.”

Jadi, ‘Utbah bin Zaid tidak mengeluarkan apa pun sebagai sedekah. Ia hanya mengikhlaskan semua bentuk kezhaliman yang ditimpakan kepadanya, dengannya itu, ia berniat bersedekah kepada setiap kaum Muslimin.

Esoknya, sebelum kafilah jihad bergegas menuju medan laga, ‘Utbah pun mendatangi masjid untuk dirikan Shubuh berjamaah bersama Nabi dan kaum Muslimin. Lepas shalat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Siapa yang tadi malam bersedekah?”

Agak lama, tiada yang mengaku. Hingga, beliau mengulanginya beberapa kali, dan diakhiri, “Siapa yang tadi malam bersedekah, datanglah kepadaku.”

‘Utbah pun mendatangi Nabi dengan malu-malu. Kepada sang baginda, ia mengisahkan kalimat doa yang dipanjatkannya semalam. Hingga, Nabi yang terkasih ini mengatakan, “Aku berikan kepadamu kabar gembira.”

“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, sesungguhnya apa yang telah engkau kerjakan akan ditulis sebagai zakat yang diterima.”

Mahabenar Allah Ta’ala dengan segala firman-Nya. Dan, sebaik-baik perkataan adalah kalimat yang meluncur dari lisan manusia paling mulia, Muhammad bin ‘Abdullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Inilah di antara bentuk Kasih Sayang Allah Ta’ala. Ganjaran diberikan kepada siapa yang sungguh-sungguh dalam melakukan amal shalih. Bahkan, seorang hamba akan tetap mendapatkan pahala, meski ia belum melakukan amal, selama niatnya benar-benar ikhlas.

Dari kisah ini, seharusnya kita belajar. Bahwa kebaikan harus ditumbuhkan lebih dini dari dalam hati yang paling suci. Dan kita, tidak boleh meremehkannya, meski belum mampu melakukannya. Setidaknya, senantiasalah memperbaiki niat, dna usahalah sebaik mungkin untuk ketercapaiannya. Semoga Allah Ta’ala menerima niat baik dan amal-amal shalih yang kita kerjakan. Aamiin. []

Sumber: Kisahikmah
https://www.islampos.com/pahala-sedekah-tanpa-sedekah-40284/
Share:

Monday, July 24, 2017

Ternyata Amalan Orang ini Mampu Mengungguli Amalan Para Sahabat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam

Ibnul Mubarak memiliki modal sebesar 400.000 dinar. Ketika berkumpul dengan  seorang alim, beliau akan berbuat baik kepadanya. Keuntungannya dalam setahun bisa mencapai 100.000 dinar. Namun, semua keuntungan tersebut beliau infakkan kepada para ahli ibadah, orang-orang zuhud, dan orang-orang alim.

“Aku pernah melihat amalan Ibnul Mubarak dan amalan para shahabat. Tidak ada yang mengungguli beliau selain karena mereka adalah shahabat Rasulullah,” ujar Sufyan bin ‘Uyainah.

Berbeda lagi pendapat Ismail bin Iyasy, “Di muka bumi ini, tidak ada orang yang semisal dengan Ibnul Mubarak. Setiap jenis kebaikan, pasti ada pada diri Ibnul Mubarak. Kata teman-temanku, saat mereka menemani Ibnul Mubarak dari Mesir ke Mekah, beliau memberi mereka makan berupa manisan, sedangkan beliau sendiri selalu berpuasa.”

Suatu ketika beliau pernah mengadakan ibadah haji bersama rombongan. Sesampainya di satu daerah, seekor burung yang mereka bawa mati. Abdullah bin Mubarak pun menyuruh untuk membuangnya di tempat sampah yang ada di situ. Ketika para sahabatnya telah berjalan di depan, beliau melihat seorang anak yang mengambil bangkai itu kemudian lari masuk rumah.

Ibnul Mubarak mendatanginya dan menanyakan keadaannya. Ia tanyakan juga untuk apa ia mengambil bangkai burung itu.

Anak perempuan itu menjawab, “Saya dan saudara saya di rumah ini tidak memiliki sesuatu pun selain sarung ini.  Kami makan apa yang dilemparkan orang ke tempat sampah itu. Sejak beberapa hari yang lalu, bangkai telah menjadi halal bagi kami. Bapak kami sebenarnya berharta, namun ia dizalimi. Hartanya diambil dan ia dibunuh.”

Saat itu Ibnul Mubarak langsung memberikan barangbarang yang dibawanya. Lantas ia berkata kepada wakilnya,

“Berapa uang yang ada pada Anda?”

Wakilnya menjawab, “1000 dinar.”

Lalu beliau berkata, “Ambillah 20 dinar untuk mencukupi kita sampai di Marwa dan berikan sisanya kepada anak perempuan itu. Perbuatan ini lebih utama dari haji kita pada tahun ini.” Setelah itu beliau pulang ke daerahnya.

Sumber : Kiblat.net
Share:

Inilah Nubuwat Akhir Zaman dan Keistimewaan Bumi Palestina

Pendengar, jika disebut kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah, maka dalam beberapa detik akan terlintas dalam benak kita bahwa yang dimaksud tiada lain kecuali Al-Quds. Benar, Al-Quds, atau Al-Aqsha, Palestina, adalah kata yang tidak asing bagi mayoritas kaum muslimin. Hati kaum muslimin di Indonesia pun lebih dekat dengan Al-Aqsha dari pada Istiqlal atau bangunan lainnya di negeri ini.

Al-Aqsha, atau Baitul Maqdis disebutkan dalam banyak riwayat hadits dan atsar. Tentang keagungan dan keutamaannya, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa Masjidil Aqsha adalah masjid tertua kedua di muka bumi. Masjidil Aqsha juga merupakan kiblat pertama kaum muslimin. Baitul Maqdis sendiri merupakan salah satu dari tiga kota suci yang dianjurkan untuk diziarahi dengan niatan ibadah.[1] Tentang keutamaan shalat di Baitul Maqdis, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa ia setara dengan 500 kali dibanding dengan masjid lainnya. Palestina sendiri termasuk negeri yang didoakan agar mendapat berkah. Dan terakhir, Rasulullah pernah berkunjung ke Palestina dan shalat di Masjidil Aqsa pada malam Isra’.

Secara geografis, Palestina memiliki kedudukan yang sangat strategis di mata dunia Internasional. Tanah bukit Moria, sebuah dataran tinggi yang di atasnya berdiri Masjidil Aqsha dan Masjid Qubbatush Shahra, yang luasnya kurang dari 4 kali lapangan sepakbola, kini telah diperebutkan oleh lebih dari 3 milyar umat manusia.

Di samping faktor geografis dan keutamaan lainnya yang dinubuwatkan, Palestina juga menyimpan banyak misteri di akhir zaman. Negeri ini telah dinubuwatkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sebagai negeri paling unik. Realita yang kita saksikan sampai hari ini tentang Palestina merupakan gambaran kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Pergolakan politik dan pertikaian serta konflik antara umat Islam dengan Yahudi sebenarnya telah diberitakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Berikut ini merupakan penjelasan dari nabi tentang Palestina di akhir zaman.

1. Palestina Akan Menjadi Bumi Ribath Sampai Akhir Zaman


Mu’awiyah bin Abi Sufyan berkata, “Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” Malik bin Yakhamir menyahut: Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa mereka berada di Syam.” Mu’awiyah berkata, “Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahwa ia telah mendengar Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di Syam.”[2]

Tentang negeri Syam yang disebutkan dalam hadits di atas, riwayat di bawah ini memperjelas bahwa negeri Syam yang dimaksud adalah Palestina. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” “Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?” tanya para sahabat. “Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul Maqdis.”

Maka, berbagai pertanyaan yang terus menggelayuti benak setiap muslim; mengapa konflik di Palestina dan pertikaian antara umat Islam dan Yahudi tak kunjung usai, barangkali bila dilacak dari sudut pandang takdir bisa dijawab dengan hadits ini. Sungguh, negeri Palestina tidak akan pernah sepi dari peperangan antara kaum muslimin dengan musuh-musuhnya. Dan, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat di atas, musibah apapun yang ditimpakan oleh musuh-musuh Islam terhadap kaum muslimin di Palestina, hal itu tidak memberikan madharat kecuali sedikit musibah. Maknanya, bahwa sehebat apapun gempuran musuh yang ditimpakan terhadap umat Islam di Palestina, maka hal itu tidak akan pernah membuat komunitas di negeri itu lenyap. Ada semacam jaminan bahwa umat Islam di negeri itu akan tetap eksis. Dan jihad di negeri itu akan terus berlanjut sampai akhir zaman; sampai kaum muslimin berhasil mengalahkan Dajjal.

Riwayat di atas juga boleh jadi menjadi isyarat tentang mustahilnya bagi umat Islam untuk berhijrah meninggalkan Palestina secara total; sedahsyat apapun gempuran musuh atas mereka. Janji Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bahwa serangan musuh hanya akan menimpakan sedikit musibah atas mereka menjadibisyarah (kabar gembira) bahwa negeri ini tidak akan pernah mampu ditaklukkan oleh musuh. Pasti, akan selalu ada segelintir umat yang akan bertahan untuk mempertahankan negeri ini !

2. Palestina Akan Menjadi Bumi Hijrah di Akhir Zaman


Nubuwat lain yang juga menakjubkan adalah bahwa negeri Paletina ini akan menjadi bumi hijrah akhir zaman. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Abdullah bin Amru bin Ash berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan terjadi hijrah sesudah hijrah, maka sebaik-baik penduduk bumi adalah orang-orang yang mendiami tempat hijrah Ibrahim, lalu yang tersisa di muka bumi hanyalah orang-orang yang jahat. Bumi menolak mereka, Allah menganggap mereka kotor, dan api akan menggiring mereka bersama para kera dan babi.” [3]

Jika riwayat tersebut dikorelasikan dengan hadits lain yang menceritakan perjalanan Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam memerangi musuh-musuhnya, maka boleh jadi nubuwat di atas terjadi di masa Al-Mahdi. Hal itu Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah shalallahu alaihi wasallambersabda: “Allah memberitahukan kepada Isa dengan firman-Nya, “Tiada seorang pun yang mampu melawannya, karena itu bawalah hamba-hamba-Ku (yang baik-baik) ke gunung Thur.” Lalu Allah membangkitkan (mengutus) Ya’juj dan Ma’juj, mereka segera datang dari seluruh tempat yang tinggi. [4]

Gunung Thur, sebagaimana yang termuat dalam riwayat di atas merupakan bagian dari negeri Syam, meskipun ia tidak berada tepat di dalam Palestina. Tetapi wilayah tersebut masih masuk dalam bagian negeri hijrahnya nabi Ibrahim as. (Syam). Wallahu A’lam.

3. Palestina Akan Menjadi Tempat Tegaknya Khilafah di Akhir Zaman


Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abdullah bin Hawalah Al-Azdi. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya, “Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis (Baitul Maqdis, Palestina), maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundah-gulanaan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini.”

Jika merujuk pada riwayat yang menyebutkan penaklukkan kaum muslimin di akhir zaman, maka kemungkinan tegaknya khilafah di bumi Baitul Maqdis itu terjadi di zaman Al-Mahdi. Sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat, bahwa di masa Al-Mahdi kelak Dajjal akan dikalahkan, dan tempat terbunuhnya Dajjal sendiri berada di Bab Ludd-Palestina. Setelah tewasnya Dajjal di tangan nabi Isa as, maka kaum muslimin terus memburu Yahudi dimanapun mereka bersembunyi. Setiap benda, baik pohon, batu maupun lainnya akan berbicara dan memberitahukan keberadaan Yahudi yang bersembunyi. Hanya satu jenis pohon yang akan diam dan melindungi Yahudi, yaitu pohon Gharqad, sesungguhnya ia termasuk salah satu dari pohon Yahudi.

4. Palestina Akan Menjadi Tempat Bertahannya Iman di Akhir Zaman


Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang hal ini :

Dari Salamah bin Nufail Al Kindi ia berkata,’ Saya duduk di sisi Nabi shalallahu alaihi wasallam, maka seorang laki-laki berkata,” Ya Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda perang dan menaruh senjata. Mereka mengatakan,” Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai.” Maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallammenghadapkan wajahnya dan besabda,” Mereka berdusta!!! Sekarang, sekarang, perang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku, umat yang berperang di atas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia dan memberi rizki umat tersebut dari hamba-hambanya yang tersesat (ghanimah). Begitulah sampai tegaknya kiamat, dan sampai datangya janji Allah. Kebaikan senantiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat. Dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa aku akan diwafatkan. Aku tidak akan kekal di dunia ini, dan kalian akan saling menyusulku, sebagian kalian memerangi sebagian yang lain. Dan kampung halaman kaum beriman adalah Syam.”

Dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak Al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka aku mengikuti kepergiannya dengan pandangan mataku. Tiba-tiba muncul seberkas cahaya yang terang-benderang mengarah ke Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman pada saat terjadi beragam fitnah berada di Syam.”

5. Palestina Menjadi Salah Satu Tempat Berlindung Dari Dajjal


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda:

“Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. ……. Ia menetap di bumi selama empat puluh hari. Ia bisa mencapai setiap jengkal muka bumi kecuali empat masjid; masjidil Haram, masjidi Madinah, masjid Ath-Thur dan masjidil Aqsha. Ia tidak akan samar-samar lagi bagi kalian, karena Rabb kalian tidaklah buta mata sebelah (sementara Dajjal buta sebelah matanya).”[5]

[1]. Rasulullah saw bersabda: “Tidak dianjurkan untuk melakukan perjalanan jauh ke masjid-masjid tertentu dengan niatan ibadah kecuali kepada tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa. HR. Bukhari: Kitabut Tathawwu’ no. 1115 dan Muslim: Kitabul Hajj no. 2475.

[2]. HR. Bukhari: Kitabul Manaqib no. 3369 dan Muslim: Kitabul Imarah no. 3548.

[3]. HR. Abu Daud

[4] Shahih Muslim, Bab Dzikr Ad-Dajjal 18: 68-69

[5] HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2934.

Sumber : https://www.islampos.com/palestina-dan-nubuwat-akhir-zaman-39690/

Share:

Wednesday, April 5, 2017

Ini Dia 5 Sunnah-Sunnah Ketika Bangun Tidur Yang Selayaknya Dilakukan Seorang Muslim

DALAM Islam, semua hal bisa menjadi ibadah. Tentu, apabila kita niatkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Apalagi tidur. Selain akan membuat kita jadi segar, tidur juga merupakan sebuah karunia besar untuk kita.

Dan luar biasanya Islam, tidak hanya ketika, dan sedang, bahkan bangun tidur pun bisa menjadi pahala. Ada beberapa hal yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah kepada kita untuk kita tiru. Beberapa ini di antaranya.

1. Mengusap wajah dengan tangan agar hilang kantuk


“Saat Rasulallah shallallahu `alaihi wasallam bangun dari tidur, beliau duduk dan mengusap wajahnya dengan tangannya untuk menghilangkan kantuk,” (HR. Imam Muslim).

2. Mengucapkan do`a sebagai berikut :


“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan,” (HR. Al-Bukhari)

3. Bersiwak


“Apabila bangun dari tidur di malam hari, Rasulallah shallallahu `alaihi wasallam menggosok gigi dengan siwak,” (HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

4. Mendenguskan angin dari lubang hidung


Rasulallah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian bangun tidur, hendaknya ia mendenguskan angin melalui lubang hidungnya sebanyak 3 kali. Karena syetan biasanya mendekam di lubang hidung,” (HR. Muttafaq `Alaih)

5. Membasuh kedua tangan sebanyak 3 kali


Rasulallah shallallahu `alaihi wassallam bersabda : “Apabila salah seorang diantara kalian bangun tidur, jangan langsung mencelupkan tangannya ke dalam bejana wudhu sebelum membasuhnya sebanyak 3 kali,” (HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim). []

Sumber : ISLAMPOS
Share:

On Streaming

Acara Hari Ini :

05.00 - 06.00 : Opening-Murotal-DzikirPagi
06.00 - 07.00 : Cakrawala Pagi
07.00 - 08.30 : Embun Pagi (Ust. Oemar Mita)
08.30 - 10.00 : Shobahul Khoir
10.00 - 11.30 : Tausiyah Pendek
11.30 - 12.30 : Murotal
12.30 - 13.30 : Kajian Siang (Ust. Agus Supriadi)
13.30 - 15.00 : ReHat Siang (UA By Request)
15.00 - 16.00 : Murotal
16.00 - 17.00 : Telaga Iman
17.00 - 19.30 : Murotal
19.30 - 20.30 :Tausiyah Malam
20.30 - 21.30 : ReHat Malam (UA By Request)
21.30 - 22.00 : Muhasabah-Closing

Powered by Blogger.

Arsip Kami

Listeners

Pages